Pentingnya Menjaga Perilaku di Sosial Media dan Bagaimana Caranya!

 

Pentingnya Menjaga Perilaku di Sosial Media dan Bagaimana Caranya!

    Di era pesatnya perkembangan teknologi, menjaga perilaku di sosial media menjadi sangat penting dan seringkali berdampak negatif lebih besar daripada menjaga perilaku di kehidupan masyarakat sehari-hari. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? 

Kembali lagi bersama aku Anicka, dan selamat datang ke blogku. Kali ini, kita akan berbicara tentang etika bermedia sosial, pentingnya menjaga perilaku saat bermedia sosial, dan beberapa kasus akibat tidak menjaga etika saat bermedia sosial. Mari kita baca!

Apa itu 'Etika Bermedia Sosial'?

    Etika bermedia sosial adalah seperangkat prinsip yang mengatur perilaku dan sikap pengguna platform media sosial agar bertanggung jawab dan menghormati orang lain.

Apa tujuan dari mempunyai etika saat bermedia sosial? 

     Etika ini bertujuan untuk menciptakan ruang digital yang aman, nyaman, dan positif. Mempunyai etika saat bermedia sosial sangat penting untuk menghargai privasi orang lain, menggunakan sosial media sesuai tujuannya, dan menghindari penyebaran berita palsu. 

Berikut adalah beberapa etika saat berinternet:

1. Jangan menggunakan huruf besar/kapital. 

2. Apabila mengutip dari internet, kutiplah seperlunya.

3. Memperlakukan email sebagai pesan pribadi.

4. Berhati-hati dalam melanjutkan email ke orang lain. 

5. Biasakan menggunakan format plain text dan jangan sembarangan menggunakan html. 

6. Jangan kirim file berukuran besar melalui attachment tanpa izin terlebih dahulu dari penerima. 

Mengapa mengetahui etika bermedia sosial penting? 

    Menerapkan etika bermedia sosial memberikan banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Seperti menciptakan lingkungan online yang positif, menjaga keamanan dan privasi pengguna internet, dan mencegah penyebaran hoaks. 

    Menerapkan etika bermedia sosial juga menjadi upaya mencegah kejahatan di dunia maya dan menjaga kesehatan mental saat bermedia sosial. Hal tersebut bisa terjadi dengan mengurangi resiko penindasan, intimidasi, dan penaruh buruk terhadap kesehatan mental, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Contohnya seperti perundungan (cyberbullying) dan pelecehan (harrasment) di internet. 

    Jika seseorang tidak menerapkan etika bermedia sosial, jejak digital yang ditinggalkan akan selalu ada dan dapat diakses. Sehingga, kata-kata yang di katakan atau tindakan yang dilakukan secara online ibaratnya akan selalu terekam, dapat diakses, dan tidak dapat dihapus. Jejak digital pada masa pesatnya perkembangan teknologi dapat berdampak besar pada masa depan. 

Sumber: 

1. https://berita.upi.edu/etika-digital/

2. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pekalongan/baca-artikel/14086/Etika-Bermedia-Sosial.html

https://digitalcitizenship.id/pengetahuan-dasar/etika-bermedia-sosial#:~:text=Etika%20bermedia%20sosial%20adalah%20fondasi,digital%20dengan%20bijaksana%20dan%20aman.